Pada umumnya umat Islam mengakhiri ceramah atau surat-menyurat keagamaan dengan kalimat "Billahit taufiq wal-hidayah" atau "Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq" yang diucapkan atau ditulis sebelum salam penutup. Kedua kalimat tersebut memiliki makna yang sama, yaitu "Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah".
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa pencipta kedua kalimat tersebut adalah seorang ulama kharismatik dari Jawa Tengah, yaitu K.H. Ahmad Abdul Hamid. Beliau lahir di Kota Kendal pada tahun 1915 dan wafat pada tahun 1998.
Kiai Ahmad, demikian beliau biasa dipanggil, adalah seorang ulama yang memiliki banyak peran dan kiprah di masyarakat. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Kendal Kota dan Imam Masjid Besar Kendal. Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Kendal, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, dan Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah.
Kiai Ahmad menciptakan kalimat "Billahit Taufiq wal Hidayah" pada awal berdirinya NU, yaitu pada tahun 1926. Beliau menciptakan kalimat tersebut sebagai ciri khas warga NU untuk mengakhiri ceramah, pidato, dan surat menyurat.
Namun, seiring berjalannya waktu, kalimat "Billahit Taufiq wal Hidayah" mulai digunakan oleh berbagai kalangan umat Islam, termasuk non-NU. Hal ini membuat Kiai Ahmad merasa bahwa ciri khas warga NU tersebut sudah mulai hilang.
Oleh karena itu, Kiai Ahmad menciptakan kalimat baru, yaitu "Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thariq". Kalimat ini sengaja dibuat lebih sulit untuk ditirukan oleh kalangan non-NU.
Sejak saat itu, warga NU mulai menggunakan kalimat "Wallahul Muwaffiq ila Aqwamith Thariq" dalam mengakhiri ceramah, pidato, dan surat menyurat sebelum salam penutup.
Selain aktif di bidang keagamaan, Kiai Ahmad juga dikenal sebagai sosok yang cinta tanah air. Beliau pernah menjadi anggota Barisan Pelopor dan aktif dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Kiai Ahmad juga seorang pejuang pendidikan. Beliau telah mendirikan berbagai lembaga pendidikan, mulai dari tingkat madrasah hingga perguruan tinggi.
Kiai Ahmad adalah sosok ulama yang memiliki banyak jasa bagi masyarakat. Beliau telah berjasa dalam mengembangkan NU, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan memajukan pendidikan.
Berikut adalah kosakata baru yang digunakan dalam artikel tersebut:
- Pencipta: orang yang menciptakan sesuatu
- Kharismatik: memiliki daya tarik yang kuat
- Marak: banyak terjadi
- Pergerakan: gerakan untuk mencapai tujuan tertentu
- Kekhasan: ciri yang unik
- Ditirukan: ditiru oleh orang lain
- Penyebarluasan: proses menyebarkan sesuatu
- Pejuang: orang yang berjuang untuk sesuatu
- Jasa: perbuatan baik yang bermanfaat bagi orang lain
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda tentang sosok KH. Ahmad Abdul Hamid.